Sabtu, Oktober 5, 2024

Penemuan Fosil Purba di Sumedang

Sumedang, Jabarupdate: Pemerintah Kabupaten Sumedang akan memberi perhartian khusus kepada warga yang melaporkan adanya penemuan fosil purba, termasuk kepada warga yang turut mengamankannya.

“Apresiasi kami kepada masyarakat yang sudah sadar sebab ikut andil mengamankan benda-benda bersejarah ini,” ucap Bupati Sumedang, Donny Ahmad Munir usai menyimak paparan dari tim peneliti gabungan atas temuan terbaru mengenai fosil Kura-kura raksasa dan buaya di Gedung Negara.

Perlu diketahui, Tim peneliti yang terdiri dari Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung, Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM yang telah melakukan riset dan ekskavasi di lembah Cisaar, Desa Jembarwangi dan Darmawangi, Kecamatan Tomo.

Donny Ahmad Munir juga menyampaikan bahwa masyarakat memiliki kesadaran yang baik sehingga mau berkontribusi membantu tim peneliti.

“Ini betul-betul kesadaran masyarakat, mereka telah menyerahkan fosil-fosil temuannya kepada pihak desa,” ujarnya.

Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Sumedang akan memberikan atensi khusus kepada masyarakat yang telah ikut membantu menyelamatkan sejumlah fosil purba yang mereka temukan.

“Tentu akan ada perhatian khusus kepada seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi mengamankan penemuan-penemuan benda bersejarah yang ada di Desa Darmawangi dan Jembarwangi,” tambahnya.

Bupati Donny juga mengapresiasi atas ikhtiar yang telah tim peneliti beserta unsur-unsur terkait dalam penelitian fosil-fosil yang ditemukan di Desa Jembarwangi dan Darmawangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang itu.

Bupati Sumedang memaparkan bahwa dengan adanya penemuan ini maka lokasi situs bisa menjadi wisata edukasi bagi masyarakat. Sebab di Sumedang pernah ada kehidupan di masa lalu.

Sehingga dengan adanya wisata ini juga mampu memberikan kegunaan bagi ilmu pengetahuan.

Anton Ferdiyanto Peneliti Arkeolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, kura-kura purba yang berhasil ditemukan merupakan kura-kura berjenis air tawar yang diperkirakan hidup 1,2 juta tahun lalu.

“Fosilnya sudah bisa kita indikasikan, bahwa itu adalah kura-kura air tawar yang kemungkinan umurnya lebih dari 1 juta hingga 1,2 juta tahun yang lalu,” katanya.

Anton juga menyebutkan, untuk ukuran besar dari kura-kura berkisar satu meter atau lebih, sementara untuk ukuran lebar buaya, Anton mengatakan, sekitar dua atau tiga meter.

Anton juga menambahkan dengan adanya penemuan fosil purba tersebut maka dapat digambarkan bagaimana kondisi sesungguhnya Sumedang saat itu khususnya lembah Cisaar. Yang mana dahulunya adalah rawa dan baru beberapa ratus ribu tahun kemudian menjadi dataran.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -