JAWA BARAT, Jabarupdate: Badko HMI Jawa Barat (Jabar) menyoroti penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabar.
Diketahui, program yang bertujuan mendukung pendidikan masyarakat menengah ke bawah ini kerap disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, Siti Nurhayati, menyebutkan adanya indikasi penyimpangan atau korupsi dana PIP oleh pihak sekolah.
“Dana yang seharusnya diberikan kepada peserta didik sering dialihkan untuk kepentingan lain,” ujarnya, Rabu (29/01/2025).
Hal ini sangat merugikan masyarakat, khususnya siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.
Siti menegaskan perlunya tindakan tegas dari Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi kepada pihak yang terbukti terlibat.
“Kasus serupa juga terjadi dalam program KIP-Kuliah. Program ini memberikan bantuan biaya kuliah dan tunjangan hidup hingga Rp7 juta per semester kepada mahasiswa kurang mampu,” ungkapnya.
Namun, penyimpangan seperti jual beli kuota penerima dan pemotongan dana tunjangan kerap ditemukan.
Selain itu, Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Badko HMI Jabar, Bayu Saputra menyoroti lemahnya pengawasan sehingga celah korupsi terus muncul.
“Penyalahgunaan ini menjadi hambatan besar bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Jika dibiarkan, target Indonesia Emas 2045 sulit tercapai,” tegas Bayu.
Ia meminta pemerintah, termasuk Kemendikbudristek dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk lebih serius mengawasi pengelolaan anggaran pendidikan.
Selain itu, Bayu mendorong masyarakat untuk melaporkan kasus penyimpangan dana jika hak mereka sebagai penerima tidak diberikan.
“Kami, Badko HMI Jawa Barat, siap mengawal masyarakat dalam proses pelaporan ini,” pungkasnya.
