Nasional, Jabarupdate: Heboh, seorang Perwira Tinggi di Kepolisian, Inspektur Jenderal atau Irjen Teddy Minahasa terjerat kasus peredaran narkoba. Saat ini, ia telah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat penangkapan itu, Teddy Minahasa sedang proses mutasi dari Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) ke Kapolda Jawa Timur (Jatim). Mutasi tersebut berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022.
Teddy diduga menggelapkan narkoba jenis sabu yang kemudian dijual kembali oleh pengedar di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Kasus Teddy itu menyeret beberapa Anggota Poliso lainnya yaitu Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto. Polri telah menyatakan Kasranto terlibat dalam kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa.
Kompol Kasranto disebut menyerahkan sabu kepada pengedar di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Ia juga ditangkap bersama tiga polisi lainnya dalam keterlibatan di kasus narkoba Teddy Minahasa ini. Kompol Kasranto dan kawan-kawan ini, kini telah menjadi tersangka.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa dikutip Jabarupdate dari detik pada Sabtu (15/10/2022).
Sama halnya dengan Irjen Teddy Minahasa, Kompol Kasranto dkk pun dijerat dengan tindak pidana narkotika. Bahkan dengan ancaman hukuman mati.
Dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 55 Undang-Undang tentang Narkotika.
Irjen Teddy Minahasa Polisi Terkaya
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Teddy Minahasa ternyata sebagai Anggota Polisi terkaya di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, Teddy Minahasa mempunyai kekayaan sejumlah Rp 29 miliar. Data kekayaan tersebut dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Maret 2022 lalu.
Sekitar Rp 25 miliar itu di antaranya adalah bangunan serta tanah yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Saat itu, Teddy Minahasa sedang menjabat sebagai Kapolda Sumbar.
Teddy Minahasa adalah polisi lulusan Akademisi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1993. Ia lahir di Minahasa, Sulawesi Selatan pada 23 November 1970.
Karir Irjen Teddy Minahasa melonjak setelah mencatatkan sejarah Polda Sumbar yang mengungkap kasus narkoba sebesar 41,4 Kg sabu pada bulan Mei lalu.
Ia telah berhasil menorehkan prestasi selama menjadi Polisi. Pada tahun 2014 Ia menjadi ajudan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
