SUKABUMI, Jabarupdate: Kabupaten Sukabumi mengalami berbagai bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah di sejumlah wilayah.
Hal tersebut, terjadi usai Hujan yang melanda sejak Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena menyatakan, kondisi ini telah memengaruhi kehidupan warga di banyak kecamatan.
“Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi mengakibatkan terjadinya bencana di beberapa titik di wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Deden kepada awak media.
Wilayah-wilayah Terdampak
Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kabupaten Sukabumi, beberapa kecamatan mengalami banjir, di antaranya Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, Cidolog, dan Gegerbitung.
Selain itu, longsor dilaporkan terjadi di delapan titik, seperti Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, hingga Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong.
“Kami juga mencatat adanya pergerakan tanah di empat titik yang berpotensi membahayakan pemukiman warga,” ujar Deden.
Cuaca ekstrem turut menyebabkan kerusakan di tujuh desa, termasuk Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Cimenteng di Kecamatan Curugkembar. Meskipun dampaknya cukup luas, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Upaya Penanganan dan Koprdin
BPBD Kabupaten Sukabumi bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama aparat setempat, relawan, dan warga untuk mengatasi dampak bencana.
“Kami telah melakukan pendataan dan asesmen di lokasi terdampak. Fokus utama kami adalah evakuasi dan memastikan keselamatan warga,” kata Deden.
Evakuasi menjadi prioritas utama, terutama di wilayah yang berpotensi terkena bencana susulan.
Menurut laporan Pusdalops BPBD, kebutuhan mendesak saat ini mencakup peralatan evakuasi dan bantuan logistik seperti makanan siap saji serta perlengkapan medis.
Di sisi lain, kondisi di ruas Jalan Raya Sagaranten-Sukabumi mengalami pergerakan tanah sehingga menyebabkan akses jalan berhenti total. Beberapa kendaraan diminta untuk tak melewati jalan tersebut lantaran khawatir menimbulkan korban.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan asesmen di lokasi-lokasi terdampak.
“Kami terus memantau situasi untuk memastikan bahwa semua warga mendapatkan bantuan yang diperlukan,” tutup Deden.