Olahraga, Jabarupdate: Minggu (10/2/2022) pagi WIB., merupakan ujian terberat bagi seorang pria asal Chechnya Khamzat Chimaev.
Ia yang berada pada rangking 11 kelas WalterWeight UFC, menantang seorang Pria asal Brazil Gilbert Burns posisinya berada rangking 2 kelas yang sama.
Dengan dominasi panjang dan kepercayaan diri yang sangat baik, membuat Khamzat difavoritkan untuk menang pada pertandingan ini. Bahkan ia berada di angka -510 dan Gilbert Burns di angka +375.
Pada saat ronde pertama dimulai Khamzat langsung mencoba overhand kanannya dan mencoba untuk mentakedown Burns. Namun dengan kepiawaian Burns mampu membawa dirinya pada posisi clean.
Kemudian, Khamzat juga menunjukan kepiawaiannya untuk beradu Grappling dengan membawa Gilbert ke bawah. Usaha ini membuat Khamzat berhasil menjatuhkan seorang yang memiliki Basic beladiri Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) itu.
Namun tidak butuh waktu lama bagi Gilbert untuk lepas dari Khamzat. Lalu melakukan roll agar melepaskan punggunya dari terkaman seekor ‘Serigala yang Lapar’.
Momen besar bagi Khamzat akhirnya hadir pada 1 menit terakhir di ronde pertama, dimana jap kanannya masuk dengan telak di bagian rahang Gilbert.
Hal itu membuat Gilbert tersungkur di atas Octagon.
Pada kesempatan ini, tidak disia-siakan oleh seorang Khamzat Chimaev, ia melepaskan pukulan yang berutal dan ground and pound kepada Gilbert.
Chimaev juga melayangkan elbownya hingga merobek pelipis dari Gilbert Burns.
Ronde kedua, dimana ini adalah ronde yang menguras tenaga bagi kedua fighter. Dengan percaya diri Khamzat terus menekan Gilbert. Namun Gilbert berhasil menjatuhkan Chimaev pada menit ke-3.
Tidak hanya sampai di situ Gilbert pun langsung mencecar Khamzat. Hingga akhirnya jual beli pukulan terjadi antara kedua fighter ini.
Dalam kesempatan tersebut, Gilbert berhasil mencoba peruntukannya dengan melakukan takedown kepada Khamzat. Tetapi dengan cepat Khamzat mampu menahan takedown tersebut.
Khamzat melakukan transisi ke kanan dan mencoba melakukan dark choke namun Gilbert mampu membalikannya dengan melakukan percobaan triangle.
Dalam posisi ini, membuat Gilbert berhasil melayangkan banyak hamerface ke kepala Khamzat dan menendang Khamzat keluar dari gardnya.
Hingga akhirnya pertandingan kembali dilakukan dengan cara berdiri. Gilbert tersenyum melihat hal ini sebab bagi seorang veteran, ini merupakan hal biasa dalam pertandingan. Namun tidak bagi seorang Khamzat yang merupakan prospek muda UFC.
Dalam ronde ini darah mengucur keluar dari hidung seorang Khamzat Chimaev. Kemudian dalam 10 detik terakhir hal ini membuat Khamzat semakin menggila. Ia terus menekan Gilbert ke tembok dengan mengeluarkan overhand-overhand liar.
Tapi hal ini dapat ter-counter dengan baik oleh overhand kanan dari Gilbert, yang membuat Khamzat harus terjatuh lagi. Namun Khamzat mampu menjatuhkan Gilbert.
Hingga akhirnya Gulat mampu menyelamatkan Khamzat dari kekalahan pada pertandingan ini.
Memasuki ronde ke tiga, Khamzat diberikan arahan oleh Cornernya supaya ia mau melakukan takedown kepada Gilbert.
Namun di dalam pertandingan Khamzat tidak menggubris apa yang cornernya sampaikan.
Dalam Ronde ini berjalan penuh dengan teknik striking. Dimana Khamzat mampu menghujani Gilbert. Akhirnya darah mengucur keluar lagi dari dahi Gilbert.
Namun kembali Gilbert mampu melayangkan Overhand kananya ke kepala Khamzat. Mendengar tepukan tanda 10 detik terakhir bel berbunyi, Khamzat menerjang maju Gilbert. Ia mencoba Flying knees, sayangnya Gilbert berhasil menahan itu dengan kakinya.
Hingga bel berbunyi tanda berakhirnya pertandingan ini, akhirnya kemenangan diputuskan dengan penilaian dari juri. Ketiga juri memberikan penilaian 29-28 untuk Khamzat Chimaev.
Namun secara data sesungguhnya Gilbert Burns melayangkan pukulan sedikit lebih banyak di ronde ke-3 ini. Itu mengapa banyak yang menilai seharusnya Khamzat kalah.
Hasil pertandingan ini akan mengundang banyak pertanyaan bagi para penggemar UFC. Mengapa seorang Khamzat Chimaev tidak mau melakukan takedown dan submisi kepada Gilbert.
Perlu diketahui bahwa Khamzat memiliki rekor menang 11 kali dan belum pernah kalah. Maka dari itu, banyak fans yang menyukainya. Namun dengan pertandingan ini kembali membuka mata bagi semua pencinta UFC.
Bahwa sesunguhnya masih banyak celah yang bisa membuat Khamzat tidak terlihat besar dan superior.
Dari pertandingan ini juga membuka mata bagi seorang Khamzat, bahwa ia mesti lebih membumi dan lebih meningkatkan kemampuannya serta bermain dengan Game Plan yang jelas.