Nasional, Jabarupdate: BEM SI gelar aksi demonstrasi pada Senin 11 April 2022 yang berpusat di Gedung DPR RI. Mulanya aksi akan digelar di Istana Negara, namun batal.
Sebagai fungsi pengamanan, 1.200 anggota kepolisian telah disiapkan untuk menertibkan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Selain menertibkan masa aksi, pihak kepolisian juga telah merekayasa lalu lintas di sepanjang kawasan agar tetap berjalan lancar.
Di sisi lain mengutip dari Kompas TV, tidak ketinggalan kalangan buruh juga tengah menggelar aksi di wilayah Gedung DPR RI.
Sementara itu, mahasiswa yang tergabung ke dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih dalam perjalanan menuju gedung DPR RI.
Baik itu mahasiswa ataupun kelompok buruh, sama-sama berniat menggelar aksi untuk menyampaikan keinginannya.
Walaupun demonstrasi digelar di wilayah Gedung DPR RI, namun aktivitas sidang dan rapat masih berjalan seperti biasa.
Alasan Batalnya Demonstrasi di Istana
Luthfi Yufrizal selaku Koordinator Media BEM SI menyebutkan alsan batalnya demonstrasi di Istana Negara.
Tuntutan mahasiswa, menurut Lutfi, sekarang beralih untuk menuntut anggota DPR untuk patuh kepada konstitusi.
“Kami ingin memastikan kepada wakil rakyat agar konstitusi tidak dikhianati,” kata Luthfi.
Adalah kita menuntut terhadap DPR untuk tidak melakukan amandemen terhadap UUD 1945 tentang penundaan pelaksanaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden.
“Oleh karena itu, kami akan memulainya dari pengawalan terlebih dahulu terhadap Anggota DPR RI agar tetap menjalankan konstitusi yang telah ada,” tambah Luthfi, Senin (11/4/2022).
Kelompok mahasiswa yang tergabung ke dalam BEM SI telah melakukan ajakan kepada mahasiswa untuk menyambangi gedung DPR RI.
“Kelompok BEM SI akan menyelenggarakan demonstrasi yang berpusat di Gedung DPR RI pada pukul 10.00 WIB, Senin (11/4/2022),” tulis akun instagram BEM SI.
Empat Poin Tuntutan Demonstrasi BEM SI
Mengutip dari laman Instagram BEM SI @bem_si, Minggu (10/4/2022), terdapat tuntutan yang akan disampaikan ke gedung DPR RI sebanyak empat poin.
Adapun tuntutannya diantaranya, pertama, mendesak wakil rakyat agar mengutamakan aspirasi rakyat dibandingkan aspirasi partai.
Kedua, menuntut wakil rakyat untuk melakukan penjemputan terhadap aspirasi rakyat yang disampaikan melalui aksi dari berbagai daerah sejak tanggal 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022.
Ketiga, menuntut wakil rakyat tetap menjalankan konstitusi negara dan bersikap tegas melakukan penolakan penambahan periodesasi presiden dan penundaan pemilu.
Keempat, menuntut wakil rakyat agar mnyampaikan kajian dibarengi dengan 18 tuntutan mahasiswa. Pasalnya tuntutan tersebut zampai detik ini belum terjawab.
