BOGOR, Jabarupdate: Pemerintah melakukan pemantauan uji coba makan bergizi gratis untuk 3.018 siswa di Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, pihaknya sedang melakukan peninjauan kesiapan dari program yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo yakni program makan bergizi gratis.
Dedek menjelaskan,
“pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program makan bergizi gratis, salah satu yang disoroti adalah kesiapan implementasi gizi dari makanan untuk para siswa,” ungkapnya, Senin (09/12/2024).
Menurut Dedek, Prabowo mau makanan yang dikirimkan kepada para siswa memenuhi tiga aspek. Pertama yakni memenuhi kandungan kalori minimal 600 sampai 700.
“(Lalu) sekian gram karbohidrat, sekian gram protein lalu ada zat besi dan juga iodium zat besi disini adalah zat ya, sebuah zat nutrisi untuk meningkatkan konsentrasi, itu yang pertama,” ucapnya.
Lalu, pemerintah juga memantau kehigienisan tempat memasak makanan untuk para siswa. Salah satunya yakni memastikan para pegawai menggunakan masker saat menyiapkan makanan.
“Pastikan diminta untuk pasang masker, lalu yang kedua menutupi rambut, dan juga mengganti alas kaki dengan yang sudah disediakan oleh unit pelayanan untuk memastikan tidak ada bakteri, tidak ada virus yang masuk ke dalam,” papar Dedek.
Kehigienisan juga dipantau sampai proses pendistribusian. Makanan yang dikirim kepada siswa tidak boleh dibungkus sembarangan, sampai pengirimannya harus disemprot disinfektan.
Pantauan terakhir yakni soal penataan limbah. Pemerintah tidak mau program makan bergizi gratis ini menyebabkan masalah baru karena sampah yang tidak bisa dikelola dengan baik.
Menurut Dedek, sisa limbah makanan dibungkus oleh SPPG Tanah Sareal untuk dijadikan pupuk. Hasil pengolahan itu nantinya diserahkan kepada petani yang menyiapkan bahan baku makanan untuk dimasak.
“Limbah tersebut kemudian disatukan kembali setelah disatukan kemudian limbah tersebut diolah kembali untuk dijadikan pupuk untuk kemudian pupuk tersebut diberikan kepada petani penyedia bahan baku unit pelayanan ini gitu kurang lebih seperti itu,” jelasnya.
Dedek menambahkan bahwa uji coba ini belum menggunakan dana dari negara. Prabowo sudah menyediakan anggarannya sebelum menjabat sebagai Kepala Negara.
“Jadi program makan bergizi gratis ini dianggarkan di tahun 2025 sebesar Rp71 triliun sementara di tahun 2024 program makan bergizi gratis ini belum dianggarkan,” imbuh Dedek.
Siapkan 46 Personel Untuk Dapur Umum
Kepala Unit Pelayanan SPPG Tanah Sareal mengatakan, pihaknya menyiapkan 46 personel dapur untuk menyiapkan makan bergizi untuk siswa.
Makanan yang disiapkan pihaknya untuk 15 sekolah yang ada di Tanah Sareal.
“15 sekolah. Itu dari sekolah apa saja? Dari 6 TK, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA,” ujar Ayu.
Ayu memastikan makanan yang dikirimkan dibuat dengan bahan-bahan segar. Tiap harinya, menu diganti agar para siswa tidak bosan.
“Kalau menu sendiri kami setiap hari berbeda-beda, bervariasi. Jadi untuk hari ini sendiri kita menunya kan ayam goreng sama sayur, brokoli, jagung, terus kami juga pernah memberi ayam filet teriyaki dengan sayurnya, sayur buncis, wortel, jadi setiap hari menu itu pasti berganti,” terang dia.
Ayu juga menyebut pihaknya mengirimkan makanan dalam dua gelombang. Waktunya, mengikut jam istirahat para siswa.
“Mobil 1 itu di gelombang pertama diantar di jam 7 sampai setengah 8, mobil 2 itu jam 8. Lalu untuk gelombang kedua mobil 1 itu jam 10, mobil 2 itu jam 11,” tambah Ayu.