Senin, Oktober 7, 2024

Sentimen Anti-Israel di Yordania Meningkat Pasca Serangan di Perbatasan

Global, Jabarupdate: Sentimen anti-Israel di Yordania semakin menguat setelah insiden penembakan di perbatasan Jembatan Allenby, yang menewaskan tiga warga sipil Israel pada hari Minggu lalu.

Serangan tersebut dilakukan oleh seorang pengemudi truk asal Yordania, Maher Ziab Hussein al-Jazi, yang kemudian tewas di tempat setelah dilumpuhkan oleh pasukan keamanan Israel.

Kejadian ini memicu gelombang protes di Yordania, terutama di ibu kota Amman. Ratusan orang turun ke jalan untuk merayakan tindakan al-Jazi, yang dianggap sebagai balasan atas kematian ribuan warga Palestina akibat perang di Gaza.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan membawa poster-poster yang memuji aksi al-Jazi sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi Israel di wilayah Palestina.

Salah satu pengunjuk rasa di Amman menyatakan, sikap ini adalah tanggapan dari hati rakyat Yordania atas penderitaan saudara-saudara kami di Gaza.

Sentimen anti-Israel telah lama berkembang di Yordania, terutama mengingat populasi besar warga Palestina yang tinggal di negara tersebut.

Meskipun Yordania dan Israel menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994, hubungan kedua negara sering kali tegang, terutama ketika konflik Israel-Palestina memanas.

Perjanjian damai ini mengatur berbagai kerja sama ekonomi dan keamanan, termasuk perdagangan di perbatasan Jembatan Allenby yang menjadi lokasi serangan.

Kementerian Dalam Negeri Yordania menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut untuk memahami motif serangan lebih lanjut.

Namun, insiden ini dianggap sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan regional, terutama setelah serangan besar-besaran Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober, yang memicu eskalasi kekerasan di Gaza.

Di sisi lain, militer Israel menyebut serangan tersebut sebagai tindakan teror yang mengancam keamanan nasional.

Reuters dalam laporannya, menyampaikan juru bicara militer Israel telah menyatakan bahwa pelaku mendekati area Jembatan Allenby dari Yordania, keluar dari truk, dan menembak pasukan keamanan Israel di lokasi.

Akhirnya, pelaku berhasil dilumpuhkan, namun tiga warga sipil tewas dalam insiden tersebut.

Israel kini meningkatkan pengamanan di perbatasan dengan Yordania dan menutup Jembatan Allenby untuk sementara waktu, yang merupakan jalur penting bagi perdagangan antara kedua negara.

Selain itu, Presiden Israel, Isaac Herzog, menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini untuk mencegah terjadinya serangan serupa di masa depan.

Meskipun pemerintah Yordania mengutuk kekerasan, banyak warga Yordania yang merasa bahwa tindakan al-Jazi mencerminkan kemarahan mendalam terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina, terutama setelah perang di Gaza menyebabkan ribuan korban jiwa, sebagian besar adalah warga sipil.

Sejak dimulainya konflik pada bulan Oktober, data dari Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan lebih dari 50.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Israel melaporkan bahwa 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas.

Di tengah eskalasi konflik yang terus berlanjut, hubungan antara Israel dan Yordania tampaknya akan semakin teruji, sementara sentimen publik di Yordania menunjukkan peningkatan ketegangan terhadap negara tetangganya tersebut.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -