Selasa, Desember 3, 2024

Bahan Bakar di Guinea Menewaskan Delapan Orang, Diduga Ledakan di Tempat Penyimpanan Minyak

Global, Jabarupdate: Bahan bakar di Guinea menewaskan delapan orang. Hal ini diduga karena terjadi ledakan di tempat penyimpanan bahan bakar minyak.

Senin, 18 Desember telah terjadi ledakan di sebuah depot bahan bakar di daerah ibukota Guinea, Conakry. Akibat dari ledakan tersebut kurang lebih terdapat delapan orang tewas dan delapan puluh empat luka-luka.

Melansir dari reuters.com ledakan yang terjadi pada depot bahan bakar terbesar di negara Afrika Barat tersebut menghebohkan distrik administratif Kaloum di pusat kota Conakry.

Akibat dari ledakan bahan bakar minyak ini menyebabkan jendela beberapa rumah di sekitar daerah ledakan hancur dan ratusan orang diwajibkan oleh pemerintah untuk segera mengungsi.

Para petugas pemadam kebakaran segera menuju area ledakan untuk memadamkan api yang cukup besar. Tidak hanya api yang sudah membesar, terdapat asap hitam mengepul yang terlihat dari jarak jauh.

Sementara itu, ada beberapa truk tangki yang berada di lokasi kebakaran. Truk tangki yang berisi bahan bakar dikeluarkan serta dikawal oleh para tentara dan polisi untuk ditempatkan di area yang aman.

Seperti yang diketahui, minyak yang dimiliki oleh Guinea bukanlah produk asli dari Guinea melainkan impor.

Hal ini karena Guinea bukanlah produsen minyak dan tidak memiliki kapasitas penyulingan minyak.

Sebagian besar produk minyak tersebut disimpan di depot Kaloum dan didistribusikan melalui truk ke seluruh negeri.

Negara ini memiliki sebuah depot minyak kecil di pelabuhan di Kamsar, sebelah utara Conakry. Depot minyak kecil ini sebagian besar digunakan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan.

Berdasarkan pernyataan dari pemerintah setempat, sampai saat ini belum diketahui asal mula kebakaran terjadi dan hingga saat ini sedang dilakukan penyelidikan terkait kasus ini untuk menentukan penyebab dan siapa yang akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Pemerintah mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di rumah apabila tidak ada kerusakan yang parah. Hal ini karena tempat pengungsian penuh.

Pemerihtah mengatakan kembali bahwa sekolah-sekolah sementara akan ditutup pada hari Senin. Takut terjadi ledakan bahan bakar kembali.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -