Kuningan, Jabarupdate: Gunung Ciremai, yang menyimpan 156 titik mata air, menjadi harta berharga bagi jutaan warga di Kuningan, Majalengka, Cirebon, hingga Indramayu.
Dalam Sosialisasi Desa Peduli Mata Air di Balai Desa Cisantana, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Minggu (12/10/2025), Anggota Komisi XII DPR RI H.
Rokhmat Ardiyan mengajak warga memanfaatkan potensi air ini untuk mendukung pariwisata dan ketahanan pangan.
Acara ini merangkul Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta mitra cai setempat.
Dia menegaskan, mata air Gunung Ciremai adalah aset vital yang menunjang kehidupan sekitar 5 juta warga.
Ia menegaskan bahwa semua butuh air, untuk minum, berwudhu, mandi, hingga pertanian dan pariwisata.
Dia juga menyoroti potensi Desa Cisantana, yang memiliki 8 objek wisata dengan 700-800 tenaga kerja lokal dan lahan pertanian yang mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo.
Potensi dan Tantangan Mata Air Ciremai
Dibandingkan Gunung Kerinci yang memiliki luas 1,2 juta hektar, kawasan Gunung Ciremai hanya seluas 15.000 hektar.
“Potensi airnya terbatas, jadi harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak terbuang sia-sia,” pesan Rokhmat.
Ia mendorong warga Cisantana menjadikan desanya unggulan di sektor pariwisata dan pertanian, menuju desa mandiri yang mampu mensejahterakan masyarakat.
Hadir sebagai narasumber, Koordinator Kelompok Kerja Ekosistem Perairan Darat KLHK Titi Novitha Harahap memaparkan pentingnya pengelolaan mata air berkelanjutan.
Sementara itu, Fasilitator Masyarakat Rina Masruroh dan Kepala Desa Cisantana Ano Suratno turut berbagi strategi pemberdayaan masyarakat lokal.
Cisantana Menuju Desa MandiriDesa Cisantana, yang terletak di kaki Gunung Ciremai, memiliki peluang besar menjadi pusat pariwisata dan pertanian.
Menurut Rokhmat, jika potensi ini dikelola baik, pendapatan desa akan meningkat, dan kesejahteraan warga terwujud.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga Gunung Ciremai simpan harta air demi keberlanjutan pariwisata dan pertanian.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat, Cisantana diharapkan menjadi model desa mandiri yang memanfaatkan harta air secara maksimal.
