Jawa Barat, Jabarupdate: Kepolisian Daerah Jawa Barat himbau masyarakat untuk selalu waspada dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus bekerja di luar negeri dan digadang-gadang akan digaji tinggi.
Kasus ini biasanya berkedok lowongan pekerjaan ke luar negri dan di iming-iming gaji tinggi Dengan pengetahuan yang minim, membuat masyarakat mudah tertipu oleh orang tidak bertanggung jawab tersebut.
“Polda Jabar menghimbau seluruh warga masyarakat di Jawa Barat terutama di pedesaan untuk tidak terpengaruh dengan iming-iming gaji besar dengan bekerja di luar negeri oleh orang yang tidak berwajib,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si, Selasa (10/10/2023).
Himbauan ini disampaikannya oleh pihak Kepolisian untuk memperkecil ruang lingkup TPPO dan sebagai upaya dalam memberantas berbagai aksi tindak pidana perdagangan orang di wilayah Jawa Barat.
“Masyarakat yang akan bekerja di luar negeri khususnya warga Jawa Barat, harus menjalani prosedur resmi terlebih dahulu untuk bisa berangkat.” ujarnya.
“Ketika teman-teman kita ingin berangkat lewat calo , tanpa mereka sadari sudah menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking,” ujarnya.
Diinformasikan bahwa, sedang Kembali ramai tindak kriminal perdagangan orang di Jabar membuat Kapolda Jabar ingin memerangi kasus tersebut.
Kombes Pol. Ibramih mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada TKI atau TKW berasal dari Jawa Barat menjadi korban kekerasan dan menderita trauma secara psikis, terluka fisik, bahkan sampai meninggal dunia.
Hal tersebut membuat Kabid humas Polda Jabar mengajak semua pihak agar bisa bekerja sama dengan Polda Jabar untuk memerangi dan memberantas perdagangan orang.
“Tentunya kami juga tidak tinggal diam terhadap pelaku perdagangan orang, dengan itu kami butuh bantuan dari berbagai pihak untuk bisa bekerja sama dalam menangani kasus tersebut. Dengan memberikan informasi kepada kami jika terjadi aksi TPPO dan memberikan edukasi kepada warga sekitar untuk meminimalisir kejadian seperti itu terjadi,” tutup Ibrahim Tompo.
