Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis, Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin menilai kehadiran Sarinah Duty Free yang berlokasi di lantai 4 pusat perbelanjaan Sarinah Jalan Thamrin, Jakarta dengan area ritel seluas 1.886 m ini akan mengangkat produk UMKM ke kancah global.
Menurut Arief, dibukanya toko ini membuktikan bahwa beberapa langkah semakin dekat untuk mewujudkan UMKM berkualitas global. Sebab, menurut Arief, produk-produk berkualitas UMKM dan merek ternama Indonesia bersanding dengan produk-produk terkemuka dunia di Sarinah Duty Free.
“Sebuah ide brilian dari Pak Erick. Ini akan menjadi batu loncatan para pelaku UMKM untuk mengenalkan produk lokal ke kancah Internasional,” jelas Arief, Sabtu (4/2).
Di sisi lain, Arief menuturkan bahwa dengan dibukanya Sarinah Duty Free di Jakarta, Indonesia memiliki toko bebas bea di jantung ibu kota yang tidak hanya melayani komunitas diplomat dan mereka yang memiliki kekebalan diplomatik, namun juga traveler lokal dan wisatawan asing yang akan bepergian ke luar negeri dan telah memiliki tiket keberangkatan.
“Pertama di Indonesia, harus dimanfaatkan dengan baik untuk menarik pembeli dari mancanegara,” imbuhnya.
Selain itu, Arief yakin di tingkatan lokal akan menarik perhatian banyak masyarakat, mengingat bahwa produk-produk yang dihadirkan merupakan produk unggulan dalam negeri yang disandingkan dengan produk unggulan luar negeri. Khususnya anak muda dan ibu-ibu.
“Kami yakin anak muda akan tertarik untuk mengunjungi ini. Apalagi perempuan dan emak-emak,” tandasnya.
Untuk diketahui, Sarinah Duty Free merupakan wujud kerja sama strategis PT Sarinah, Dufry International AG, dan Grupo Industrial Omega SA de CV yang merupakan operator toko bebas bea terbesar di dunia.
Sarinah Duty Free juga hadir di terminal keberangkatan internasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang didedikasikan khusus untuk produk-produk pilihan dari Indonesia dengan bebas bea, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan asing.