Senin, Oktober 7, 2024

Longsor di Nepal: Enam Pemain Sepak Bola Tewas Saat Mencari Tempat Aman

Global, Jabarupdate: Bencana alam yang melanda Nepal baru-baru ini telah merenggut nyawa enam pemain sepak bola muda saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari longsor di distrik Makwanpur.

Insiden tragis ini terjadi pada 29 September 2024, di Indrasarowar, dekat ibu kota Kathmandu, dan menunjukkan dampak serius dari cuaca ekstrem yang melanda negara tersebut.

Sejak akhir pekan lalu, hujan deras telah mengguyur wilayah Kathmandu, memicu banjir dan longsor yang mengancam kehidupan masyarakat.

Curah hujan yang mencapai 322,2 mm dalam satu hari telah menyebabkan Sungai Bagmati meluap dan merusak banyak infrastruktur.

Dikutip dari Reuters, pihak berwenang melaporkan bahwa setidaknya 100 orang tewas dan puluhan lainnya hilang akibat dampak dari bencana ini.

Dalam upaya menyelamatkan diri, enam pemain dari akademi Asosiasi Sepak Bola Seluruh Nepal (ANFA) terperangkap dalam longsor yang terjadi saat mereka mencari tempat yang lebih aman.

Tragedi ini mengguncang komunitas olahraga di Nepal, di mana ANFA menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.

Juru bucara ANFA mengaku sangat berduka atas kehilangan ini karena para korban adalah generasi muda yang penuh potensi. Situasi semakin diperburuk oleh fakta bahwa banyak keluarga kehilangan anggota terkasih dalam waktu singkat.

Banjir yang melanda juga menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kota, dengan banyak sekolah dan gedung mengalami kerusakan parah.

Sebagai langkah tanggap darurat, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup sekolah di daerah terdampak selama tiga hari.

Ini dilakukan untuk memastikan keselamatan siswa dan memberikan waktu bagi tim penyelamat untuk melakukan upaya evakuasi dan pembersihan.

Para ilmuwan iklim dan ahli lingkungan mengingatkan bahwa bencana ini merupakan hasil dari pembangunan yang tidak terencana dan kurangnya sistem drainase yang memadai.

“Kita perlu memperbaiki infrastruktur dan merencanakan kota yang lebih berkelanjutan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan,” ujar Arun Bhakta Shrestha, seorang pejabat di Pusat Pengembangan Pegunungan Terpadu Internasional (ICIMOD).

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, upaya penyelamatan terus dilakukan. Tim penyelamat menggunakan helikopter dan perahu karet untuk menjangkau masyarakat yang terjebak.

Sementara jalan utama di berbagai lokasi masih terputus akibat longsor. Para pejabat memperingatkan bahwa situasi ini dapat terus memburuk jika hujan deras berlanjut.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -