JAKARTA, Jabatupdate: Pabrik Sandal di Kapuk Muara, Pejaringan, Jakarta Utara, ludes terbakar pada hari Jumat (15/9).
Lokasi kebakaran terjadi tepatnya di PT Poto RT 05 RW 04 Nomor 17 Kapuk Muara, Pejarinagan.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan bahwa kebakaran terjadi pukul 11.29 WIB, ada warga sekitar yang melaporkan kebakaran itu.
Operasi pemadaman dilakukan pukul 11.36 WIB dengan mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran dan 40 personel.
Namun si jago merah sulit untuk ditaklukkan karena beberapa kendala. Pihaknya mengerahkan beberapa unit dan personel lagi untuk membantu pemadaman di pabrik sandal.
Sebanyak 31 unit mobil pemadan kebakaran dan 155 personel sudah dikerahkan.
Kebakaran sulit dipadamkan sebab petugas kebakaran terkendala bangunan pabrik yang cukup luas dan sumber air yang berjauhan dari lokasi kebakaran.
“Bangunan sudah tidak ideal lagi karena cukup luas yang terbakar, dan sumber air pun agak jauh dengan lokasi pabrik,” ujar Satriadi kepala Dinas Gulkarmat.
Petugas call center Damkar, Purus mengatakan proses pemadaman dilakukan hampir 10 jam lamanya.
“Sudah hampir 10 jam pemadaman berlangsung,” ucap Purus saat dihubungi pukul 21.45 WIB.
Purus mengatakan proses pemadaman dan pendinginan sudah dilakukan, dan api sudah dapat dilokalisir.
“Proses pemadaman api sudah dilakukan dan api sudah dapat dilokalisir, sekarang tahap pendinginan dilakukan,” imbuh Purus.
Dikutip dari unggahan instagram @humasjakfire, tahap pendinginan dilakukan pukul 15.54 WIB, dengan menguraikan bahan material yang terbakar.
“Tahap pendinginan dilakukan mulai dari pukul 15.54 WIB dengan cara mengurai material yang terbakar supaya tidak menyisakan api dan asap panas,” tulisnya.
Hingga pukul 22.50 WIB proses pendinginan di lokasi kebakaran Pabrik sandal masih berlangsung.
Update terbaru, jumlah yang dikerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran dengan 180 personel.
Belum diketahui sebab terjadinya kebakaran, dan tidak ada informasi mengenai insiden kebakaran itu memakan korban jiwa, namun sebanyak 12 orang terluka akibat sesak napas.