Indramayu, Jabarupdate: Situasi ‘panas’ terjadi di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, saat calon bupati petahana Nina Agustina melakukan kampanye.
Momen ketegangan tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Video ini memperlihatkan momen ketika konvoi kampanye yang diikuti oleh Nina dan timnya tiba-tiba berhenti setelah mendapat respons dari sejumlah warga di pinggir jalan.
Kejadian berawal ketika beberapa warga yang berdiri di sisi jalan mengangkat dua jari sambil berteriak “dua”, yang tampaknya merujuk pada pasangan calon nomor urut dua, Lucky Hakim dan Syaefudin.
Tindakan warga ini rupanya memicu reaksi dari tim kampanye Nina. Pengawal Nina bahkan tampak bersitegang dengan warga, dan situasi sempat hampir berubah menjadi adu fisik.
Dari video yang beredar, salah satu pengawal Nina terlihat mendekati warga sambil mengajak mereka untuk duel.
Di saat bersamaan, Nina Agustina yang berada di dalam mobil ikut terpancing dan akhirnya turun dari kendaraannya.
Dengan ekspresi marah, Nina menghampiri warga yang berkerumun dan sempat mengeluarkan kata-kata yang cukup keras.
Nina Agustina Anak Dai Bachtiar, Mantan Kapolri
Dalam video tersebut, Nina terdengar memperkenalkan dirinya sebagai putri dari mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Da’i Bachtiar.
“Saya anaknya Dai Bachtiar,” ujar Nina dengan tegas kepada warga yang mengerumuninya.
Nina juga meminta warga untuk menunjukkan KTP mereka. Dengan suara lantang, ia menegaskan akan membawa warga yang dianggap menghalangi jalannya kampanye tersebut ke pihak berwajib. “Saya minta KTP-nya, saya bawa kamu ke Polsek,” ujarnya kepada salah satu warga.
Tidak hanya itu, Nina pun langsung menghubungi seseorang yang disinyalir adalah Kapolres Indramayu untuk melaporkan situasi yang terjadi.
“Pak Kapolres, ada warga saya, saya dicegat orangnya Lucky Hakim,” kata Nina di tengah kerumunan.
Namun, menurut keterangan warga, mereka menyangkal tuduhan bahwa mereka telah menghadang rombongan Nina.
Salah seorang warga mengatakan bahwa aksi mereka hanya berupa acungan dua jari dan teriakan nomor dua, tanpa ada niat untuk menghalangi perjalanan tim kampanye Nina.
“Kami cuma bilang 02-02 sambil acungkan dua jari, itu benar. Tapi kami tidak mencegat iring-iringan rombongan Nina,” ujar salah seorang warga.
Warga Mengelak Hadangan
Menurut warga, konvoi kampanye Nina sebenarnya sudah melewati titik tempat mereka berdiri, dan sebagian kendaraan kampanye, termasuk Satpol PP, sudah bergerak cukup jauh ke depan.
Namun, kendaraan yang ditumpangi Nina tiba-tiba berhenti, dan Nina pun turun dari mobil untuk menghampiri warga. Situasi yang awalnya tampak biasa berubah menjadi momen penuh ketegangan antara kedua pihak.
“Ada kendaraan mereka yang sudah jauh di depan, tapi tiba-tiba kendaraan yang ditumpangi Nina berhenti di tengah jalan, dan langsung menghampiri kami,” kata seorang warga yang turut berada di lokasi kejadian.
Warga pun mempertanyakan alasan di balik kemarahan Nina yang mereka anggap berlebihan.
Mereka merasa tidak melakukan tindakan menghalangi jalan, hanya memberikan dukungan kepada kandidat yang mereka pilih.