Selasa, Juli 15, 2025

Wamensos Agus Jabo: HB II dan Diponegoro Harus Dikenal Anak Muda

Nasional, Jabarupdate: Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono kedatangan tamu istimewa: sekelompok tokoh muda yang bersemangat mengusulkan gelar Pahlawan Nasional untuk Sri Sultan Hamengku Buwono II (HB II).

Dalam pertemuan di Jakarta, mereka tak hanya meminta dukungan pemerintah, tetapi juga merancang cara kreatif agar kisah heroik HB II dikenal luas, terutama oleh generasi muda.

Dukungan Penuh dari Wamensos Agus Jabo

Wamensos Agus Jabo menyambut usulan ini dengan antusias. Menurutnya, sosok seperti HB II dan Pangeran Diponegoro adalah teladan perjuangan yang wajib dikenalkan ke anak muda.

“Kami sangat mendukung upaya mengenang jasa pahlawan seperti HB II. Jika syarat terpenuhi, beliau layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Agus Jabo.

Ia menegaskan bahwa mengenal sejarah pejuang kemerdekaan bukan cuma soal penghargaan, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai keberanian dan cinta tanah air.

“Anak muda harus tahu siapa yang berjuang untuk Indonesia. HB II dan Diponegoro adalah inspirasi besar,” tambahnya.

Mengapa HB II Penting?

Sri Sultan Hamengku Buwono II, yang memimpin Kesultanan Yogyakarta pada 1792–1810 dan 1811–1812, dikenal sebagai pejuang gigih melawan kolonialisme Belanda.

Ia tak kenal kompromi dalam membela rakyat Jawa, bahkan turut mendukung Perang Jawa (1825–1830) bersama Pangeran Diponegoro.

Sayangnya, namanya belum setenar tokoh lain, padahal perjuangannya tak kalah epik.
RM. Fajar Bagoes Sampurno, keturunan HB II sekaligus Ketua Lembaga Vasiati Socaning Lukika, menjelaskan, “Kami ingin perjuangan leluhur kami diakui. HB II adalah simbol perlawanan dan keberanian. Kisahnya harus sampai ke generasi sekarang.”

Anak Muda dan Sejarah: Semangat Baru

Sementsra itu, Farkhan Evendi, Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI), menambahkan bahwa anak muda perlu terhubung dengan sejarah bangsanya.

“HB II bukan cuma tokoh sejarah, tapi inspirasi untuk kita semua. Anak muda harus bangga dengan perjuangan beliau,” katanya.

Kemudian, Utami Oentoro, dosen Universitas Bung Karno Jakarta, mengusulkan peran aktif kampus dalam menggali sejarah HB II.

“Mahasiswa harus jadi garda depan dalam mempelajari dan mendiskusikan perjuangan tokoh seperti HB II. Ini soal menjaga akar budaya kita,” ujarnya.

Langkah Konkret: Seminar, Penelitian, dan Edukasi

Pertemuan ini bukan cuma wacana. Para tokoh muda merancang langkah nyata, seperti menggelar seminar, mendorong penelitian akademis, dan membuat program edukasi yang menarik.

Dedi, seorang pemerhati sosial, menyarankan, “Kita perlu bikin konten sejarah yang kekinian, biar anak muda tertarik. Misalnya, video atau infografis tentang HB II.”

Langkah berikutnya adalah menyusun proposal resmi untuk pengusulan gelar Pahlawan Nasional. Tim ini juga akan memperkuat kajian sejarah dan kampanye publik agar nama HB II makin dikenal.

Mengapa Ini Penting untuk Generasi Muda?

Wamensos Agus Jabo menegaskan, mengenang pahlawan seperti HB II bukan sekadar formalitas.

“Ini soal identitas bangsa. Anak muda yang tahu sejarah akan lebih menghargai perjuangan leluhur dan punya semangat membangun Indonesia,” katanya.

Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi lintas generasi, harapan agar HB II diakui sebagai Pahlawan Nasional semakin nyata. Yuk, dukung upaya ini dengan mengenal lebih dalam kisah perjuangan para pahlawan kita!

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -