Olahraga, Jabarupdate: Ternyata ada andil orang Kebumen dibalik kesuksesan Pebalap Tim Gresini Racing, Enea Bastianini di MotoGP Qatar 2022 akhir pekan kemarin.
Warga Kebumen itu bernama Mugiyono, ia turut mengerjakan tugas penting pada balapan MotoGP.
Informasi yang dikutip dari Detikcom, bahkan Mugiyono langsung menghubungi Bastianini melalui aplikaso WhatsApp.
Mugi suskes membuat Enea tetap fokus dalam lintasan hingga menjadi juara di seri pertama MotoGP 2022 itu.
Enea Bastianini didukung oleh helm asal Indonesia yakni, KYT. Mugiyono merupakan Racing Service Helm KYT dan Suomy, yang menangani helm milik Bastianini.
Selain berguna untuk melindungi kepala rider saat kecelakaan, helm pun dapat menjadi penentu kemenangan.
Lantaran, kesalahan pada helm bisa membuat pebalap MotoGP jadi kehilangan konsentrasi hingga sulit mendapatkan kemenangan.
Mugiono mengungkapkan, yang dapat pengaruhi pebalap terutama masalah ukuran. Itu sangat berpengaruh.
Karena, ia menjelaskan, apabila ukuran helm terlalu kecil maka akan terlalu ketat saat dipakai oleh pebalap. Lama-lama, kepala pebalap bisa mengalami sakit.
Pun juga, apabila ukurannya terlalu longgar mereka tidak akan nyaman, karena jika terkena angin helm bisa geser. Hal itu akan mempengaruhi pebalap di lintasan.
Jadi, jelas Mugiyono, sebelum Ene Bastianini memulai balapapan dirinya menanyakan terlebih dahulu ukurannya. Pasalnya, bisa jadi ada yang perlu diubah dari busa-busanya.
Dia mengaku, walaupun sudah punya ukuran pasti dari Enea tetap harus ditanyakan terlebih dahulu sebelum dipakai untuk balapan. Karena dia tidak mau pebalap jadi memiliki masalah di helm.
Mugi memastikan langsung kepada para pebalap yang menggunakan helm KYT atau Suomy.
Bahkan, dia langsung Whatsapp-an dengan Enea Bastianini untuk memastikan helmnya fix dan fit. Itu lah hebatnya orang Kebumen, Mugiyono, punya andil besar pada kemenangan Enea di Qatar.
Mugi mengungkapkan, menangani helm pebalap MotoGP bukan hanya sekali saja. Dari thun ke tahun, dia mempunya tugas untuk menangani helm KYT dan Suomy yang dikenakan pebalap MotoGP.
Tak jarang, kata dia, ada pembalap yang mempunyai permintaan khusus agar lebih unik.
