Selasa, September 17, 2024

KKN Tematik Umtas Gelar Seminar Pemasaran Digital di Ekowisata Batu Peti Banjar

Kota Banjar, Jabarupdate: Kelompok KKN Sukamukti A dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya melaksanakan seminar pemasaran digital di Ekowisata Batu Peti Kota Banjar, pada Sabtu (10/8).

Seminar pemasaran digital tersebut mengambil tema “Mengoptimalkan potensi desa dibidang pertanian dan ekowisata melalui pemanfaatan media sosial”.

Adapun pemateri seminar tersebut adalah Bang Satria, seorang influenser terkenal sekaligus owner seblak seuhah asal ciamis.

Tujuan digelarnya seminar tersebut yakni untuk memotivasi masyarakat agar lebih memanfaatkan media sosial di era digital saat ini.

Diketahui sebelumnya, bahwa di Sukamukti didapati potensi hasil pertaniannya yakni melimpahnya pepaya hingga banyak yang terbuang sia-sia.

Oleh karena itu, KKN Sukamukti A dari UMTAS berinisiatif untuk membuat olahan dari pepaya agar pepaya yang terbuang dapat dimakan dan dikemas lebih menarik.

Olahan yang dibuat diberi nama PAPASU (Pepaya Sukamukti) yang meliputi papasu candy, wajit angkleng, dan stik pepaya.

Namun menciptakan sebuah olahan saja tidak cukup, perlu adanya perkembangan yang berkelanjutan. Salah satunya branding dengan memanfaatkan media sosial.

Akhirnya mahasiswa KKN menggelar seminar untuk memotivasi masyarakat bermedia sosial yang lebih menguntungkan.

Parhan Suharjo selaku ketua pelaksana mengungkapkan bahwa peserta seminar mencapai 70 orang.

Kepala desa Sukamukti Budi Haryono turut menghadiri seminar dan menyampaikan sambutannya.

“Ibu ibu jangan hanya di dapur, mereka bisa ambil tripod buat video,” ucap Budi Haryono.

Sementara itu, Bang Satria yang merupakan narasumber dalam seminar menjelaskan betapa pentingnya media sosial dalam kehidupan.

“Sosial media merupakan penghubung, untuk berkomunikasi, branding serta tempat usaha. Contohnya pemasaran online, sekarang banyak manusia gabut jam 12 malem checkout, orang gabut dikit check out” ujarnya.

Bang Satria menjelaskan bahwa usaha adalah memanfaatkan peluang, ia menceritakan awal mula usaha seblaknya yakni dengan kemasan pouch bening.

Kemudian berkembang menjadi kemasan yang menarik lengkap dengan label halal selama dua bulan.

“Prinsip saya sejak dulu mulai usaha itu patok harga bukan untuk jualan, yang penting laku dulu. Harga naik bukan berarti kualitas diturunin,” kata Bang Satria.

Ia juga memotivasi peserta seminar untuk memulai dari hal terkecil, bertahap dan kuat banting.

“Katanya ada yang pengen kaya saya, ya asal mau belajar. Sakitu we ti pusat mah. Ketika punya keinginan tinggal gimana cara merealisasikannya,” katanya.

Ia menambahkan, seorang jiwa pembisnis bisa memanfaatkan peluang. Jika tidak tahu, harus cari tahu.

Menurutnya, hal efektif yang dilakukan adalah promosi dengan cara punya akun terlebih dahulu dan harus punya rekapan pemasukan dan pengeluaran.

“Konten di tiktok kenapa fyp? Soalnya ditonton sampai selesai, jadi kontennya harus menarik. Bikin konten gak boleh nanggung,” pungkasnya.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -