Parenting, Jabarupdate: Para orang tua jangan panik apabila anak belum gemuk dan kurang tinggi. Kebanyakan orang tua sering bertanya apakah ada standar berat badan dan tinggi badan anak usia prasekolah yang ideal.
Pada dasarnya, berat badan dan tinggi badan anak usia prasekolah tidak ada idealnya. Namun, melansir dari Kemenkes RI, tinggi badan anak usia 4 tahun ternyata memiliki kriteria, yakni anak perempuan 4 tahun 94,1–115,7 cm dengan berat badan 12,3–18,5 kg dan anak laki-laki 4 tahun: 94,9–115,9 cm dengan berat badan 12,7–18,6 kg.
Sementara ketika anak sudah menginjak umur lima tahun, masih melansir dari laman yang sama, yakni anak perempuan 5 tahun: sekitar 99,9–123,7 cm dengan berat badan 13,7–21,2 kg dan anak laki-laki 5 tahun: 100,7-119,2 cm dengan berat badan 14,1-24,2 kg.
Para orang tua tentu saja perlu memantau pertambahan tinggi badan anak di setiap tahapan usianya. Hal ini berguna memastikan anak bertumbuh kembang dengan maksimal.
Melansir dari berbagai laman, ternyata ada delapan cara ampuh anak cepat gemuk dan tinggi yang dapat dilakukan orang tua.
Memberikan Makan Dengan Porsi Kecil dan Sering
Banyak orang tua yang mempunyai tanggapan memberikan makan dengan porsi banyak membuat anak menjadi gemuk. Hal ini salah karena anak merasa dipaksakan untuk makan.
Menurut penelitian, Orang tua dapat memberikan sedikit melonggarkan waktu makan daripada memaksakan anak untuk makan dengan porsi banyak.
Memberikan porsi makan dengan porsi kecil dan sering ternyata lebih efektif untuk membuat anak menjadi gemuk. Hal ini karena anak bisa dapatkan lebih banyak kalori dengan makan 6–8 kali makanan porsi kecil.
Makan dengan Gizi Seimbang
Untuk mendapatkan berat badan dan tinggi badan ideal, orang tua juga perlu peka terhadap pemberian nutrisi pada anak.
Beberapa zat gizi penting yang berperan penting menambah berat dan tinggi badan anak, seperti kalsium, vitamin D, protein, zinc, fosfor, dan magnesium.
Semua jenis nutrisi ini idealnya harus dikonsumsi secara seimbang agar manfaatnya optimal untuk menambah berat badan dan tinggi badan anak.
Misalnya, kandungan protein dapat orang tua berikan dari daging ayam dan sapi, telur, ikan, dan sumber nabati seperti tahu dan tempe.
Kalsium bisa didapatkan dari susu, keju, ubi jalar, brokoli, kedelai, bok choy, hingga ikan seperti sarden. Kemudian vitamin D banyak terkandung dalam susu, telur, daging merah, dan minyak ikan.
Mengurangi Makanan Cepat Saji
Mengurangi mengonsumsi makanan cepat saji merupakan langkah besar untuk membuat berat badan anak bertambah.
Makanan seperti mie instan, burger, kentang goreng, dan minuman soda memang bisa membuat anak gemuk karena tinggi kalori.
Sayangnya, kandungan gizi makanan-makanan ini sangat rendah dan justru sarat lemak jahat yang merugikan kesehatannya secara jangka panjang.
Mengoptimalkan Zat Besi dan Vitamin C
Pada dasarnya untuk membuat anak menjadi gemuk dan tinggi dengan cara memberikan anak asupan zat besi dan vitamin C.
Pasalnya, defisiensi zat besi akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak tercukupinya zat besi juga membuat anak jadi cepat lemas sehingga anak mudah lelah saat beraktivitas fisik yang bisa membantunya cepat tinggi dan gemuk.
Sebaliknya, anak yang menerima tambahan asupan zat besi mengalami peningkatan laju pertambahan berat badan dan tinggi badan lebih cepat dari yang diharapkan.
Asupan zat besi untuk anak bisa didapat dari hati ayam dan hati sapi, serta seafood seperti tuna, salmon, dan udang.
Vitamin C juga tidak kalah penting untuk maksimalkan penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin D untuk optimalkan pertumbuhan fisik anak.
Tidur dengan Cukup
Menurut penelitian, tidur merupakan aktivitas yang sangat penting untuk pertumbuhan anak. Memastikan anak untuk tidur cukup selama
10-13 jam tiap hari. Tidur yang cukup baik tidur siang atau malan juga tidak boleh dilewatkan sebagai cara agar anak cepat gemuk dan tinggi.
Hal ini karena tubuh anak melepaskan atau hormon pertumbuhan dalam jumlah yang lebih banyak selama tidur untuk menstimulasi pertumbuhan dan metabolisme anak.
Agar anak terpenuhi tidurnya, orang tua memastikan membuat jadwal tidur, bangun, dan tidur siang rutin. Kalau anak tidak suka tidur siang, berarti kualitas tidur malamnya harus ditingkatkan.
Pastikan kamar sunyi, nyaman, dan suhunya tidak terlalu panas atau dingin. Selain itu, membiasakan anak aktif bergerak di siang hari juga membantunya lebih mudah tidur di malam hari.