Olahraga, Jabarupdate: Pencapaian luar biasa dari atlet Panjat Tebing Indonesia, Veddriq Leonardo. Dia berhasil menorehkan sejarah baru bagi Indonesia dengan meraih medali emas di nomor panjat tebing pada Olimpiade Paris 2024.
Kemenangan ini memperkuat posisi Indonesia di pentas dunia olahraga panjat tebing dan menandai kemenangan pertama dalam cabang ini di Olimpiade.
Dalam laga final yang digelar di Le Boruget Climbing Venue, Veddriq menunjukkan performa menawan dengan catatan waktu 4,75 detik, mengalahkan atlet China, Wu Peng.
Keberhasilan pemuda asal Pontianak, Kalimantan Barat ini bukan hanya menegaskan kualitasnya sebagai salah satu pendaki terbaik dunia, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia yang mengandalkan harapan besar pada cabang olahraga ini.
Perjalanan Veddriq menuju puncak tidaklah mudah. Dia memulai kompetisi dengan penampilan mengesankan di babak perempat final, di mana ia mengalahkan wakil Prancis, Bassa Mawem, dengan catatan waktu 4,88 detik.
Melangkah ke babak semifinal, Veddriq kembali menunjukkan kecemerlangan dengan mengalahkan wakil Iran, Reza Ali Pour, yang mencatatkan waktu 4,84 detik. Veddriq berhasil mencatatkan waktu 4,78 detik, menempatkannya di final.
Di babak final, Veddriq Leonardo mempertahankan kecepatan dan ketepatan luar biasa untuk meraih medali emas, mengalahkan Wu Peng yang finis dengan waktu 4,80 detik.
Sam Watson dari Inggris berhasil meraih medali perunggu dengan waktu 4,74 detik, menambah deretan pencapaian yang mengesankan di cabang panjat tebing.
Pencapaian ini juga merupakan momen bersejarah bagi panjat tebing Indonesia, mengingat sebelumnya cabang ini hanya menjadi perhatian sekunder dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya.
Keberhasilan Veddriq menambah catatan prestasi Indonesia di pentas internasional dan memberikan harapan baru bagi pengembangan panjat tebing di tanah air.
Namun, tidak semua kabar di Olimpiade kali ini penuh sukacita bagi Indonesia. Harapan dari nomor putri harus kandas setelah Desak Made Rita Kusuma Dewi tersingkir di babak perempat final.
Begitu juga dengan Rajiah Sallsabilla yang harus puas dengan posisi semifinal setelah gagal meraih medali perunggu.
Kemenangan Veddriq Leonardo adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi. Dengan pencapaian ini, dia tidak hanya mengukir nama di buku sejarah Olimpiade, tetapi juga menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mengejar impian mereka di bidang olahraga.
Indonesia kini merayakan keberhasilan ini dengan penuh kebanggaan dan antusiasme.