BANDUNG BARAT, Jabarupdate: Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Kabupaten Bandung Barat periksa 7 kepala desa atas dugaan pelanggaran netralitas.
Pemeriksaan tersebut, bermula dari pesan singkat WhatsApp dihebohkan oleh pesan berantai berisi undang dari Ketua APDESI Kecamatan Gununghalu untuk melaksanakan pertemuan dengan tim sukses Paslon Jeje Richie Ismail-Asep Ismail.
“Asalamualaikum wr wb, Kahatur ka bapa-bapa Kepala Desa se-Kecamatan Gununghalu yang sudah satu prekwensi. Dina dinten enjing tabuh 4′ 00 WIB dihaturanan linggih di Bumi Simkuring, berhubung bade aya kunjungan Ketua Tim Sukses JEJE & ASEP Tingkat KBB BPK Aa Umbara Sutisna,” tulis pesan tersebut.
“Di Antos Kahadiran Sadayana Para Kades dina Waktosna. Htr Nuhun,” imbuh pesan tersebut yang dibawahnya ditulis dari pengirim Ketua DPK APDESI Kecamatan Gununghalu.
Terkait hal itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Gununghalu, Agus Hermawan membenarkan terkait pemeriksaan terhadap para kepala desa.
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan oleh Gakkumdu Bawaslu KBB ini dilaksanakan di Kecamatan Gununghalu, pada Sabtu 26 Oktober 2024.
“Betul kemarin para kades diperiksa. Jadi yang menangani langsung oleh Gakkumdu, kami Panwascam hanya beri fasilitas tempat saja. Kenapa di sini, karena kalau di kantor Bawaslu mungkin terlalu jauh,” kata Agus, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, undangan pemeriksaan ini diberikan kepada 9 kades di Kecamatan Gununghalu. Namun dalam kesempatan itu, hanya 7 orang yang bisa hadir karena 2 orang di antaranya berhalangan hadir dengan alasan sakit. Pemeriksaan ini berlangsung dari pukul 13:00 WIB sampai pukul 21:00 WIB.
“Kemarin mestinya seluruh kades hadir. Tapi ada dua orang yang gak datang karena berhalangan sakit,” jelas Agus.
Agus menjelaskan, pemeriksaan terhadap para kades ini merupakan agenda klarifikasi terkait adanya dugaan pertemuan para dengan kades dengan salah satu tim sukses yang viral di media sosial.
Meski begitu, kelanjutan kasus tersebut bukan lagi kewenangan Paswascam karena sudah ditangani langsung Sentra Gakkumdu.
“Ini agenda klarifikasi saja. Tapi soal kelanjutannya ini sudah kewenangan Gakkumdu karena mereka yang sudah turun langsung,” tandasnya.