Parenting, Jabarupdate: Empat mitos mengenai anak saat berpuasa yang belum diketahui orang tua. Saat Bulan Ramadan, orang tua yang mempunyai anak batita dan balita tentu mulai ada keinginan memperkenalkan cara berpuasa kepada anak-anak mereka.
Hal ini tentu saja diperbolehkan, tetapi tidak bisa memaksakan anak untuk wajib berpuasa. Hal ini karena batita dan balita masih belum bisa puasa secara penuh ataupun setengah hari.
Pada faktanya, sebagian orang tua terkadang memaksakan batita dan balita untuk berpuasa dengan alasan yang beragam seperti, mendengar ucapan tetangga ataupun saran dari orang-orang terdekat.
Namun, melansir dari laman kesehatan, ternyata ada empat mitos anak saat berpuasa yang belum diketahui orang tua.
Anak Batita dan Balita Diperbolehkan Berpuasa Penuh
Menurut para ahli, anak di bawah tujuh tahun belum disarankan puasa secara penuh. Hal ini berkaitan dengan kondisi tubuh anak yang belum siap.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak yang boleh diajarkan puasa adalah anak yang berusia 7-12 tahun. Hal ini karena mereka mampu berpuasa selama 10-12 jam.
Berpuasa Mengganggu Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Ketika anak sudah siap berpuasa, orang tua wajib memerhatikan asupan gizi anak-anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anak harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang saat sahur dan berbuka.
Ketika gizi tercukupi, puasa tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Mengajarkan anak untuk berpuasa justru membantu anak belajar makan dengan lebih teratur dan sehat.
Anak yang Berpuasa Wajib Makan Banyak Ketika Sahur agar Tidak Lapar
Anak-anak yang berpuasa dianjurkan untuk mengonsumsi makanan secukupnya. Mengonsumsi makanan secara berlebihan saat sahur tidak membuat anak kenyang lebih lama.
Hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan mual. Ketika Sahur sebaiknya anak diberikan makanan dengan gizi seimbang.
Tidak hanya itu, orang tua harus menghindari memberikan anak makanan yang terlalu banyak gula atau lemak saat sahur.
Ketika anak mulai belajar berpuasa, orang tua berperan penting untuk mengawasi makanan dan minuman yang dikonsumsi anak saat berbuka dan sahur.